Mbok Sri Sedana itu seorang perempuan tidak mempunyai suami, tetapi bisa hamil dan mempunyai anak। Jadi orang jawa kalau mempunyai hajat dan di doai atau istilahnya di kajatkan itu sebenarnya hanya mengenang Mbok Sri Sedana tidak bersama Joko Sedana; jadi Jaka Sedana itu tidak ada sebenarnya.
Zaman dahulu mbok Sri Sedana itu seorang perempuan sejati; mau dinikahi orang yang kaya, bagus, tinggi besar, gagah perkasa tidak mau. Maunya nikah kalau yang menikahi itu orang sedunia. Terus orang yang mau menikahi tersebut benci, mau tidak mau harus mau dipersunting. Mbok Sri Sedana lalu pergi berlari- lari sampai hutan, namun tetap tidak mau dinikahi. Kemudian orang yang suka terhadap mbok Sri tadi mau membunuh mbok Sri Sedana, akhirnya tewas di hutan.
Setelah tewas rambutnya mbok Sri sedana tumbuh jadi tumbuhan gembili, susunya tumbuh jadi padi, perutnya tumbuh jadi ubi merah, ubi putih. Pahanya tumbuh jadi ketela; setelah keprawananya tumbuh jadi gadhung. Kemudian orang yang makan gadhung pasti ketagihan sebabnya meskipun suka atau kecanduan gadhung tadi rasanya nikmat baget………
=====================
Powered by Blogger.
0 comments:
Post a Comment